Senin, 08 Februari 2010

Mundur satu langkah, untuk maju seribu langkah


Ada kalanya saat anak-anak kita berebut sesuatu, maka yang menjadi kakak atau salah satu diminta untuk mengalah, oleh orang tuanya. Namun bukan dengan omelan atau paksaan, seorang ibu hanya mengkatakan: ”Anak yang ngalah disayang Allah”. Apa yang terjadi? Kejadiannya malah sang adik dan kakak malah saling memberi: ”Sudah, buat kamu saja, saya mau disayang Allah, saya nanti dapat yang lebih baik dan lebih bagus”. Sebaliknya, sang kakak malah mengatakan: ”Ngak ah buat kamu saja”. 

Begitu pula dengan kalimat ”Mundur satu langkah, untuk maju seribu langkah”. Kalimat ini bisa membesarkan hati tidak larut dalam kesusahan yang berkepanjangan, ”melankolis”, namun memberikan semangat optimisme untuk meraih yang lebih bagus dan lebih banyak. Kenyataannya sering terjadi dalam peperangan, seorang panglima perang misalnya menarik mundur pasukannya, untuk kemudian menyusun strategi dan kekuatan baru, untuk menyerang kembali. Kiasan-kiasan, kalimat mutiara itulah yang bila disampaikan oleh seorang ibu, seorang ayah, atau seorang guru, ini dapat membuat anak menjadi termotivasi untuk senantiasa berlaku bijak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar