Jumat, 29 Januari 2010

Bibit, Bebet, Bobot


Pesan setiap orang tua kepada anaknya yang akan mencari pasangan hidup selain kondisi dan sikap dari sang calon menantu, tetapi juga orang tua menanyakan bagaimana bibit, bebet dan bobot keluarganya: Siapa orang tuanya? Saudara keluarga, bahkan siapa leluhurnya? Asalnya dari mana? Kemudian tinggalnya dimana? Pekerjaannya apa? Lingkungan pergaulannya bagaimana? Kehidupan sosial bagaimana?

Sedangkan, arti Bibit, Bebet, Bobot dari Wikiquote Indonesia, koleksi kutipan bebas berbahasa Indonesia adalah:
Istilah dalam bahasa Jawa ini, menyatakan bahwa apabila seseorang ingin menikah maka dari pasangannya ia harus melihat bibitnya, bebetnya dan bobotnya.

Makna kata
Arti bibit adalah rupa (harafiah: asal-usul, keturunan atau bibit pula seperti dalam bahasa Indonesia).
Arti bebet adalah keluarga, lingkungan, dengan siapa teman2nya
Arti bobot adalah nilai pribadi/ diri yang bersangkutan. disini termasuk kepribadian, pendidikan dan kepintarannya, pekerjaan juga nilai pribadi seperti gaya hidup dan IMAN.
Diperoleh dari "http://id.wikiquote.org/wiki/Bibit,_bebet,_bobot"

Seyogyanya pengertian Bibit, Bebet, Bobot ini ditanamkan sejak dini dalam diri seorang anak, agar senantiasa sejak akil balik ia telah dapat menilai dan mempergunakan akal pikirannya yang jernih, untuk berteman, bergaul. Memilih teman bukan didasarkan atas emosi atau nafsu, namun atas dasar pengertian cinta dan kasih sayang.

Sebagian dari kualitas Bibit, Bebet dan Bobot, justru melihat dari hubungan sosial antara orang tua dengan anak-anaknya, bagaimana memperhatikan nilai-nilai keimanan dan membina kasih sayang. Sebaliknya anak-anak yang baik adalah yang menaruh hormat dan bangga kepada orang tuanya. Saling menjaga dan menjunjung tinggi nama harum keluarganya dan leluhurnya sehingga memiliki pertahanan diri yang kuat menghindari perbuatan tercela.

“Dari Jabir r.a., Sesungguhnya Nabi SAW. telah bersabda: Sesungguhnya perempuan itu dinikahi orang karena agamanya, kedudukan, hartanya, dan kecantikannya; maka pilihlah yang beragama” (HR. Muslim dan Tirmidzi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar